i'll never stop loving you

Ff Ririn couple (Lee Seunghyun and Lee Chaerin) He Gone, You're Back



Author            : Lee_ka
Tittle              : He gone, You're Back
Main Cast       : Lee Seunghyun (Seungri), Lee Chaerin (CL), Choi Seunghyun (Tabi)
Support Cast : All member of Bigbang and 2ne1
Genre             : Romance
Length            : Oneshoot
Disclaimer       : Please leave your coment ^^
Twitter            : @Nyilmunyil

ini ff pertama saya yang saya post di blogger, jika ada kesalahan tulisan atau alur cerita yg gak banget mohon dimaklumi :D ok that's all happy reading :)



“Hahahaha” Aku mendengar suara tertawa dari ruang kelasku, aku melangkahkan kakiku kesana dan melihat sepasang yeoja dan namja sedang asik berbicara satu sama lain .

“Wah kelihatannya menyenangkan sekali, boleh aku bergabung ?” Mereka berdua terkejut dan menoleh kearahku “Ah Chaerin-ah !!! Ayo kesini” Yeoja yang bernama Dara itu mengajakku bergabung

“Chae ini tidak seperti yang kaufikirkan…” Namja yang sedari tadi duduk di samping Dara itu mendekatiku dan berusaha menyentuh tanganku tapi aku meninggalkannya “chae !!! LEE CHAERIN!!! Andwae !!! Kajjima !!!” Namja itu berlari kearahku dan aku juga mulai mempercepat langkahku dan akhirnya kami sampai di taman sekolah. Namja itu berdiri persis dibelakangku

“Chaerin…”

 “C-CHA-CHAE uljjima… A-a-aku tidak bermaksud…” Dia memelukku erat. Dan bodohnya aku membalas pelukannya. Kami melepaskan pelukan kami dan saling menatap, entah karena apa saat melihat wajahnya… Semua rasa cemburu dan sakit hati ini hilang seketika. Aku sudah sering sekali merasakan perasaan sakit hati dan cemburu tapi tetap saja, apabila semua itu terjadi aku akan mengeluarkan ribuan air mata. Dia tersenyum, dan memelukku lagi, lebih erat sampai aku bisa mendengar suara degupan jantungnya.

Aku memandang kosong jendela kamarku, membayangkan wajah namja yang belum lama menjadi pengisi hatiku, ya dia Seungri. Aku tidak tahu, bagaimana bisa dia mempunyai yeojachingu sepertiku? Seungri adalah namja yang mempunyai banyak sahabat yeoja maupun namja. Dia populer. Bisa-bisanya mempunyai yeojachingu yang menyukai basket, memiliki warna kulit yang tidak putih pucat, berperilaku seperti namja dan membenci rok dan dia hanya memakai rok saat bersekolah. Jauuuh sekali dari criteria yeoja idamannya. Aku tertawa sendiri mengingat saat-saat kami mulai saling mengenal satu sama lain, waktu itu…

2 Bulan Yang Lalu

“Oper kesana !!! Dae palli !!!”Semua orang berteriak kecewa, bola basket yang dilemparkan ke ring itu meleset. kelas XI-C kalah dengan skor tipis 6-8. Suara sorak kemenangan terdengar dari arah kubu kelas XI-A

“Mianhae….” Aku memandang Daesung iba
“Gwaenchana Daesung, kau sudah berusaha… Aku yang salah memberi instruksi kepadamu” Aku tersenyum pada namja itu dan namja itu membalas senyumanku

“Yang penting kita sudah berusaha !!!” Aku melirik Daesung yang tiba-tiba merangkul kami dan memamerkan senyum termanisnya

“Nah marilah kita merayakan kekalahan tim basket campuran kelas kita !!!” Aku terkejut melihat namja yang membawa banyak minuman kaleng untuk seluruh murid XI-C. Namja itu menceriakan suasana dan membuat kami lupa tentang kekalahan ini, sejak dia pertama kali menginjakkan kaki disekolah ini 3 bulan yang lalu, kelas XI-C terasa hangat dengan tingkah cerianya itu “Dae kau hebat !!! Dan tabi kau keren sekali !!!” Seungri memuji penampilan dari setiap pemain. Ya namja ituSeungri, dan sekarang matanya tertuju padaku “Mmm dank-k-kau Chaerin… K-k-kau sungguh memukau, brilian !!! Baru pertama kali aku bertemu yeoja tangguh seperti kau !!! Daebak !!! Kau sangat cantik dan keren saat dilapangan tadi !!!” Tiba-tiba pujiannya itu berhenti saat banyak orang menatap Seungri curiga dan… Wajah Seungri memerah “E-e-eh ? A-a-aku…” Namja itu menerima berbagai sorakan dari teman-temanku dan spontan dia berlari menghindari sorakan mereka “Wahahaha Chae kau memiliki pengggemar !!!” Minzi menggodaku dan aku merasa wajahku memanas,

eeeeh apa-apaan ini ??? Biasanya setiap aku dipuji namja tidak seperti ini…

Sudah 1 minggu sejak kejadian itu dan aku merasa Seungri menjaga jarak dari diriku. Dia juga tidak seceria dulu. Entahlah tapi aku merasa sedikit… Khawatir dan sedih… Tapi hei aku tahu diri !!! Namja yang populer seperti dirinya mana mungkin dengan yeoja yang jauuuuuuh sekali dari kriterianya… Aku melirik Hyunsuk-nim, dia menerangkan pelajaran Matematika dengan cepat sekali dan tanpa memperdulikan apa yang dilakukan muridnya. Aaaah lebih baik aku tidur~

“Saya hampir lupa, tolong kumpulkan pekerjaan rumah matematika kalian yang saya berikan kemarin” MWO???!!!  Mataku kembali terbuka, andwae… Aku mengeluarkan seluruh isi tasku dan… AKU TIDAK MEMBAWA BUKU MATEMATIKA!!! Sial… Jebal, bawa aku pergi dari sini… Aku merutuk dalam hati dan menunggu namaku dipanggil untuk mengumpulkan pekerjaan rumah itu kemeja Hyunsuk-nim

“LEE SEUNGHYUN !!! Kau tidak membawanya ???!!! Bagaimana bisa hah ???!!!” Aku melihat Seungri menunduk dan berbicara kecil, sepertinya dia menyesali nasibnya

“SIAPA LAGI YANG TIDAK MEMBAWANYA ???!!!”Aku melirik tangan kananku yang mengangkat dirinya sendiri tanpa perintah dariku. Tangan macam apa kau hah ???!!! Mengkhianati majikanmu !!! Aku memaki-maki tanganku sendiri tanpa memperhatikan Hyunsak-nim

“LEE CHAERIN !!!”

Aku menyembunyikan tangan kananku dan segera maju kedepan kelas bersebelahan dengan Seungri. Ah sial… “Kalian berdua keluar dari kelas ini dan bersihkan halaman belakang sekolah sekarang juga !!!”

“Lalu kami pulang jam berapa ? Inikan mata pelajaran terakhir hyunsuk-nim ?”

“KALIAN PULANG SAMPAI HALAMAN BELAKANG BERSIH !!!” Seungri tidak berani bertanya lagi dan dia hanya menghela nafas “NAGA!!!” Dan kami berduapun berjalan lemas keluar dari kelas ini.

Aku melihat ribuan daun yang sudah kering berguguran di halaman belakang ini, musim gugur memang menyebalkan. Aku melihat alat yang harus kami gunakan untuk membersihkan halaman ini, yaaa kalian tahu kan alat apa ? Aku susah mendefinisikannya .

“Kajja” Aku melihat Seungri memberiku satu alat penggaruk tanah itu dan mulai bekerja. Sebenarnya bukan ribuan daun disini yang aku khawatirkan tapi… Namja itu. Dia dingin sekali, tanpa mengucapkan sepatah katapun dia mengerjakan tugas dari Hyunsuk-nim dengan cepat dan akupun hanya bisa mengerjakan tugas ini sembari melihat dirinya. Omo kenapa aku peduli sekali sih ? “Wae ? Capek ?” Aku kaget, ini adalah dua kata pertama yang dia ucapkan padaku seminggu ini “A-a-ani” “Kalau capek bilang saja” Aku mengangguk dan mulai mengalihkan pandanganku darinya.

“Rgggh~” Aku merenggangkan tubuhku, sudah 1 jam aku dan Seungri membereskan daun-daun ini dan mengumpulkannya menjadi gunung daun raksasa. Aku melihat ke kiri dan ke kanan, kemana Seungri ? Ah mungkin dia sudah pulang duluan… Padahal aku berharap setelah mengerjakan tugas ini dia bicara lagi padaku…

“Hei ini tasmu”

“HWAAA!!!”Aku menoleh kesumber suara, terlihat Seungri membawa tasku ditangan kanannya dan memegang tasnya sendiri ditangan kirinya

“Gamsahamnida” Dia duduk disebelahku dan menghembuskan nafas panjang

“Formal sekali”

“Memang kenapa ?” Kami terdiam cukup lama, ah dia sepertinya benar-benar tidak ingin mengatakan sesuatu… Sebaiknya aku pulang saja

“Ah aku duluan ya” Aku bangkit dan merapikan rokku, tiba-tiba… Tangannya memegang tanganku erat.

“Kajjima,  aku ingin bertanya” Entah kenapa… Kini jantungku berdegup 100 kali lebih cepat,  apakah aku menyukainya ?

“Hm apa ?”

“Kau kesal padaku ?”

“Mwo ?Ani !!!” Aku tak menyangka dia mengira aku kesal padanya “Kukira kau kesal padaku karena kejadian 1 minggu yang lalu” Aigooo… Ternyata selama ini dia mengira aku kesal padanya… Hhhh… Kukira kenapa… “Ani, aku malah senang kau bicara begitu” Dia terbelalak dan kemudian menatapku tak percaya, aish CHAERIN PABO !!! Kenapa bicara seperti itu ???!!!

“J-j-jinjja?” Aku mengangguk, kini wajahku pasti sudah memerah seperi udang rebus, aiiih aku malu sekali !!! Aku mengacak-ngacak rambut sebahuku ini “Naneun saranghae” Sekarang aku yang menatap wajahnya dengan raut wajah tak percaya “G-g-geotjimal…”

“Ani, jeongmal saranghae” Mata kami bertemu dan kami saling bertukar senyuman, inilah awal dari kisah kami.
Aku kembali tersadar dari lamunanku karena terdapat 2 pesan masuk di handphoneku. Ah dari Tabi dan Seungri…

From  :         Tabi
Chae !!! Kau menangis lagi ?

Aku tertawa, sahabatku yang satu ini selalu mengerti keadaaanku. Aku membalas pesannya dengan cepat.

To      :         Tabi
Aaah Tabi-ah !!! Darimana kau tahu ?

Aku melihat isi pesan dari Seungri, aku yakin pasti isi pesan itu….

From  :         Mr. Panda
Chae … Mianhae, tadi Dara sedang berkonsultasi padaku tentang Jiyong sunbae… Jeongmal mianhae Chae aku mohon jangan marah padaku lagi :’( Chagi…

Ya aku benar, pasti isinya permintaan maaf. Entah alasannya Dara ingin membicarakan Jiyong sunbae lah atau Dara ingin bercerita tentang Taeyang sunbae lah adaaaa saja hal yang membuatnya dekat dengan para yeoja dan ini sudah yang keribuan kalinya aku cemburu padanya.

To      :         Mr. Panda
Ne, arra.


Aku tidak marah padanya, aku hanya kesal. Capek. Aku capek untuk cemburu. Mungkin mereka bilang aku pencemburu tapi… Bagaimana kalau mereka berada diposisiku ? Ah ada pesan masuk lagi, kuharap dari Seungri…

From  :         Tabi
Karena aku adalah sahabatmu yang paling tampan B) Aaah besok kau harus menceritakannya padaku Chaerin !!!

Argh aku kira Seungri !!! Tapi aku senang Tabi peduli padaku. Kami telah bersahabat sejak kelas 2 SMP, dia namja yang menyenangkan dan… Sangat narsis… Yah sama dengan Seungri… Ah panjang umur !!! Ada pesan masuk darinya !!!

From  :         Mr. Panda
Kau masih marah chagi ? Ah mianhae chagi… Tolong maafkan aku lagi…

Aku sedikit senang dia masih membalas pesan singkatku itu tapi… Aku memutuskan untuk mematikan handphoneku. Aku ingin besok dia meminta maaf lagi padaku hahaha~
Aku melangkahkan kakiku gontai menuju gerbang sekolah

“Chaerin !!!” Aku melihat Tabi berlari kearahku dan memelukku dari belakang

“Aish membuatku kaget saja kau !!!” Dia tersenyum, Tabi itu manis sekali kalau tersenyum… Aku suka melihatnya tersenyum

“Hehehe, ah kau kemarin menangis kenapa ?” Aku tersenyum pahit

“Biasalah…” Tabi tersenyum lagi dan memelukku erat

“Uljjima, aku tahu kau capek. Tapi cinta itu memang banyak tantangan kan ?” Aku membalas pelukannya dan mulai menangis, dia hanya mengelus rambutku dan mengeratkan pelukannya. Tanpa Tabi, mungkin aku tidak bisa bertahan dengan Seungri.

Aku  menatap yeoja-yeoja dikelasku, semuanya sama saja. Aku tidak suka mempunyai sahabat yeoja. Wae ? Karena mereka selalu munafik. Contohnya si Bom, teman sekelasku sewaktu kami duduk dikelas 2 SMP. Kami dulu berteman dan saat dia mulai terkenal dia meninggalkanku. Dia ingin berteman padaku karena waktu itu aku terkenal sebagai kapten basket termuda disekolah kami. Cih, tidak hanya dia. Banyak sekali yeoja yang seperti itu dan aku selalu menjaga jarak pada yeoja kecuali eommaku tentu saja !!! Kebalikan dengan namja, mereka selalu mengerti padaku. Diantara sekian namja yang menjadi sahabatku, Tabi lah yang paling dekat denganku. Aku menyayanginya tapi tentu saja aku tidak pernah menyayanginya lebih dari sahabat… Tidak akan pernah…

Seungri masuk kedalam kelas, dia terlihat sedikit lesu dan duduk disebelah Daesung. Aku terus-terusan menatapnya dan tiba-tiba dia menatapku balik dan dengan cepat aku mengalihkan padanganku, masih ada sedikit rasa sakit… Aku tak mampu menatap matanya lagi. Kejadian ini sudah biasa terjadi, aku yakin pasti nanti kami sudah seperti biasa lagi…

Seperti yang kubilang, sekarang aku dan Seungri sudah seperti biasa lagi. Bahkan tadi kami makan bersama dikantin. Hhh mengapa aku mudah sekali sih memaafkannya ?

Latihan basket sudah selesai, tapi tumben sekali para yeoja kelas XI-C tidak menyemangati namjachingu mereka yang sedang berlatih. Kemana mereka ? Dari tadi aku juga tidak melihat Seungri menontonku latihan. Apa dia bersama para yeoja itu ? Aku berjalan menuju kelas XI-C dan mendengar suara tawa yeoja. Aku melihat kedalam ruang kelas dan… Bingo… Aku melihat para yeoja kelas XI-C mengerubungi seorang namja… Kalian tahukan siapa ? Aku tidak pernah melihat pemandangan semengerikan ini

“Wah sepertinya aku mengganggu kalian ya ?” Para yeoja itu terdiam dan tidak berani menatapku

“C-C-Chaerin…” Dia mendekatiku dan berusaha memelukku

“Ani Seungri” Aku berjalan menghindari dia dan seperti biasa, dia mengejarku

“Berhenti” Seungri memegang tanganku dan menyudutkan aku kedinding koridor

“Mianhae Chae… Tadi mereka hanya ingin mendengarkan aku bercerita tentang Taeyang sunbae, namja yang dikeluarkan karena terlalu sering membuat masalah itu…”

“Kenapa harus kamu yang bercerita ???!!! Kenapa hah !!!”Aku menangis dan dia hanya menatapku sendu

“Karena waktu itu aku dekat dengannya”

“Banyak sekali alasanmu”

“M-m-mianhae Chae… Aku janji akan menjauhi semua yeoja disekolah ini kecuali kau…” Aku menghela nafas panjang, sebaiknya aku harus mengambil keputusan yang tepat…

“Seungri, kurasa kita harus cukup sampai disini” Dengan sekuat tenaga aku menahan air mataku, meskipun banyak orang menilai bahwa aku itu orang yang kuat dan cuek tapi… Sebenarnya aku adalah orang yang gampang menangis

“Chagi ???K-k-kau bercanda kan ???” Seungri menatap wajahku dengan raut wajah tak percaya, dan dia mulai menangis” Kau kira aku tidak pernah cemburu Chaerin ???!!! Sering Chae, sering !!! Memangnya kau kira aku tidak sakit hati saat Tabi yang selalu menelukmu dan bersama denganmu ???!!! Kau kira aku tidak cemburu pada setiap namja yang kau ajak bicara ???!!! Aku selalu cemburu Chae !!! Tapi aku tidak mengutarakannya, aku takut kau merasa terkekang !!!

Aku ingin kau sadar, tapi percuma !!! Selama ini aku selalu bercerita tentangmu ke Dara karena apa bila aku bercerita kepada teman namjamu… Nanti mereka akan menjauhimu, aku tak mau !!!” Aku kaget atas pengakuannya, ternyata selama ini dia juga cemburu ? Chaerin pabo, egois. Bagaimana bisa aku tidak menyadari bahwa aku yang selama ini membuatnya seperti itu ??? Aku memeluknya erat dan dia membalas pelukanku. Ini semua salahku, aku tidak boleh membuatnya tersiksa seperti ini

“Mianhae Seungri… Jebal, aku rasa kita cukup sampai disini… Aku mohon Seungri…” Aku berlutut padanya, dan dia menggeleng

“Chagi aku sangat mencintaimu…Jangan…”

“Aku bukan yeoja yang masuk dalam kriteria idamanmu kan ? Apabila kau putus dariku, kau bisa mendapatkan yeoja impianmu itu Seungri… Aku mohon… Ini demi kita…” Dengan pasrah dia menatap mataku dan…

Akhirnya dia mengangguk “Asal kau tahu Chae, kriteria idaman bagiku tidak penting” Aku tersenyum getir padanya dan dia berjalan meninggalkanku, lalu aku ? Tentu saja aku menangisi semua ini, kuharap ini keputusan yang tepat… Aku meringkuk dan menangis. Suara tangisanku memenuhi koridor, tapi aku tidak perduli. Toh tidak ada yang protes. Aku mendengar suara langkah kaki, makin dekat, makin dekat. Aku merasakan kehangatan ditubuhku, sepertinya ada yang memelukku dan saat aku melihat orang itu…

“Uljjima, aku ada disini” Tabi, dia malaikatku. Aku memeluknya erat dan mulai menangis lagi, kemeja sekolahnya basah oleh air mataku

“Kubilang uljjima. Aku ada disini” Aku menatap wajahnya, senyumannya membuat hatiku lebih tenang

“Gomawo Tabi-ah…” Dia mencium keningku dan memelukku lagi “Tenang, aku ada disini bersamamu”

3 Minggu Kemudian

Aku merasakan angin pagi menyapa kulitku “Hmmmm~” Mataku menjelajahi setiap sudut dari halaman belakang sekolah, mengingat setiap kenangan yang ada. Aku memang masih sedikit mencintai Seungri tapi aku tidak pernah berusaha untuk bersamanya lagi. Aku mempunyai namjachingu ? Ani, aku tidak ingin menjadikan namja itu pelarian dari Seungri. Sekarang Seungri sedikit menjaga jarak dengan yeoja dan sampai sekarang dia belum mempunyai yeojachingu lagi tapi aku dan dia sama sekali hilang kontak, kami tidak pernah berkomunikasi sama sekali. Bahkan saling pandang saja tidak. Aku berusaha menghindarinya dengan sekuat tenaga, aku tak ingin menyakitinya lagi “Chaerin!!!” “HWAAA !!!” Namja itu tersenyum geli melihat reaksi kagetku tadi “Apaan sih senyum-senyum ?” Dia duduk disampingku dan memandangi wajahku “Kau masih mencintai Seungri ?”Aku menatap wajahnya curiga,  jarang sekali dia menanyakan ini padaku “Kurasa… Masih” Dia menghembuskan nafas panjang dan mengacak-ngacak rambutku “Cepat atau lambat kau harus mempunyai cinta yang baru” Ah, Tabi

benar juga. Aku tidak bisa terus berlarut-larut seperti ini “Sudahlah, itu bel masuk sudah berbunyi !!! Nanti Hyunsuk-nim marah loh !!! Kajja !!!” Dia menggandeng tanganku erat dan menuntunku masuk keruang kelas, ternyata genggaman tangannya itu…    Lembut… Lembut sekali… ANDWAE !!! Aish Chaerin apa-apaan sih…

Selama pelajaran matematika mataku tidak bisa lepas dari Tabi. Gayanya saat sedang serius belajar imut sekali… Kyeopta… Aish !!! Aku kenapa sih ???!!! Tapi sungguh, akhir-akhir ini setiap aku berada di dekatnya aku senang sekali dan jantungku berdegup lebih cepat. Apakah aku… Menyu… “LEE CHAERIN !!!” “HYAAAH !!!” Semua murid tertawa melihat aku kaget karena panggilan Hyunsak-nim tak terkecuali Tabi “Aku tidak memintamu untuk memperhatikan Choi Tabi !!! Naga !!!” Wajahku memerah, darimana Hyunsuk-nim tahu ???!!! Aish ini memalukan !!! Semua murid meledekku dan mulai bersiul tapi… Seungri menatapku lesu dan aku menatapnya penuh dengan rasa bersalah. Ah ini tatapan mata pertama kami setelah 3 minggu lamanya. Aku merasa bersalah, Seungri andai kau tahu perasaanku saat ini…

“Ngelamun saja !!!” Aku menatap sinis Tabi yang menghampiriku kekantin “Cih, ngapain kesini?” Lagi-lagi dia mengacak-ngacak rambutku “Masih kesal pada Hyunsuk-nim? Makanya kalo belajar perhatikan !!! Jangan perhatikan aku !!!”Aku menatapnya dengan tatapan meledek, cih aku sudah pernah bilang kan dia itu narsis sekali ? Aku menyantap es krim yang sudah dari tadi aku pesan tanpa memperdulikan Tabi “Ish berantakan” GLEP dia menyentuh bibirku dengan tangannya untuk membersihkan es krim dibibirku, aaah aku tahu di film-film drama romantis hal ini pasti terjadi dan mungkin membosankan sekali apabila kita mengalaminya… Tapi sungguh… Hal ini mampu membuat jantungku hampir meledak, ah kau benar Tabi… Cepat atau lambat aku akan menemukan cinta yang baru…

Seharian ini aku berusaha menghindari Tabi, dia terlihat bingung atas sikapku tapi aku berusaha tidak memperdulikannya. Ah bel pulang sudah berbunyi, ini saatnya aku kembali kerumahku “Chaerin !!! Andwae !!!” Tanganku digenggam erat oleh Tabi dan aku tidak berkutik “Aish, apalagi Tabi ? Aku sibuk” “Kau marah padaku ?” Entah kenapa wajahku kini memerah, wajah Tabi sangat dekat dengan wajahku. Aigooo dia tampan sekali~ Dengan cepat aku menundukkan wajahku agar dia tidak melihat wajah memerahku ini “Kau aneh !!!” Dia menarik tanganku dan itu membuatku mengikuti langkahnya “Hei kita mau kemana ???!!!” “Tempat biasa” Pasti dia akan membawaku ke bukit yang terletak dipinggir kota, biasanya kami berdua sering bercengkrama disitu. Itu tempat khusus kami. Tapi akhir-akhir ini kami jarang mengobrol disana bersama karena aku lebih banyak menghabiskan waktuku dengan Seungri. Hmmm…Seungri… “Kangennya~” Ucapan Tabi membuatku tersadar dari lamunanku, dia langsung merebahkan diri diatas rerumputan hijau dibukit ini dan akupun ikut merebahkan diriku disamping tubuhnya. Aaah sebenarnya aku juga merindukan tempat ini… Aku menatap wajah Tabi yang berada tepat disamping wajahku “Kenapa kau memandangku seperti itu ?” Aku memalingkan wajahku dan berpura-pura memandang langit “A-a-ani”

Sudah 15 menit kami merebahkan diri disini tanpa mengucapkan sepatah katapun, entah kenapa suasananya canggung sekali. Aaah aku tidak tahan dengan situasi seperti ini !!! “Hei…” Tabi menoleh kearah wajahku dan kini wajah kami hanya berjarak 5 sentimeter “Wae ?” “Kau benar Tabi” Aku berusaha keras menyembunyikan kegugupanku “Tentang apa ?” “Bahwa cepat atau lambat aku akan mendapatkan cinta yang baru” Dia membelalakkan matanya tanpa mengubah

posisi wajahnya “Jeongmal ???!!! Siapa namja itu ???!!!” Aku terdiam sejenak, memantapkan hatiku untuk segala kemungkinan yang akan terjadi “Sekarang namja itu berada didepan wajahku” Dia tersenyum “Kau tahu ? Kurasa namja yang kau maksud juga mempunyai perasaan yang sama denganmu” “Mwo ???!!! Sejak kapan ???!!!” “Sejak mereka pertama kali bertemu dengan tidak sengaja didepan perpustakaan 4 tahun yang lalu” Kami tersenyum penuh arti dan tidak melepaskan pandangan satu sama lain sedetik pun. Ah bisakah keadaan ini tidak usah berakhir ?

3 Minggu Kemudian

“Chagi !!!” Aku menoleh kearah sumber suara, terlihat seorang namja berlari kearahku dan merangkulku erat “Aigooo aku malu tahu kalau seperti ini !!!” Dia hanya tersenyum simpul “Aku hanya ingin semua namja tahu kau itu milikku dan tidak boleh ada yang merebutmu dariku !!!” Aku menyikut perutnya pelan. Ya, Choi Tabi adalah namjachinguku sekarang. Mungkin perkataanku tentang sahabat tidak pernah akan menjadi cinta itu terdengar munafik ya… Tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku. Dan bagaimana dengan Seungri ? Dia masih sendiri sampai sekarang dan dia masih menjaga jarak dari yeoja, diapun sudah tahu aku berpacaran dengan Tabi tapi dia kelihatan biasa saja. Sebenarnya aku masih sedikit mengharapkannya tapi… Aku berusaha untuk menghapus kata ‘Sedikit’ itu menjadi kata ‘Tidak ada sama sekali’. Setelah aku berpacaran dengan Tabi aku agak menjaga jarak dari namja karena aku tidak ingin hal yang terjadi dulu terulang lagi, dan Tabi pun selama ini hanya mendekati yeoja seperlunya. Terima kasih tuhan kau telah memberikan Tabi untukku…

“Tabi-ah ? Kau kenapa ?” Dia terlihat lemas sekali sejak tadi siang, padahal saat dikantin dia makan dengan lahap seperti biasanya “Mwo? Aku baik-baik saja chagi, tak usah cemas !!! Ah sampai jumpa besok ya !!! “Dia melambaikan tangannya dan berjalan menuju rumahnya yang berbeda 5 rumah dari rumahku. Tabi kenapa ya ?Apa dia sakit ?

“Maaf nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkauan… “Ini sudah ke 20 kalinya aku menelefon dia tapi tetap saja operator yang menjawabnya hhh~ Kan aku ingin berbicara dengan Tabi !!! Bukan operator !!! “Yeoboseyo ???” “Akhirnya !!! Kau darimana saja Tabi-ah ???!!!” “Mianhae chagi !!! Tadi handphoneku baterainya habis !!!” “Aish kau ini… Tabi-ah kau baik-baik saja ???” “Hehehe, tentu aku baik-baik saja !!! Omo~ Kau begitu perhatian padaku rupanya~” “Tabi-ah aku serius !!! Aish aku kan yeojachingumu !!!” “Hahahaha kau menggemaskan sekali sih chagi~ Ah aku cuma sedikit tidak enak badan, mungkin Karena aku sering mandi terlalu malam~” “Pabo !!! Jangan suka seperti itu lagi !!!”    “Ne chagi~” “Sudahlah kau istirahat sana, tidur cepat!!! Jangan begadang karena bermain game !!!” “Ne chagi~ Apa tidak ada kata-kata romantis untukku ?” “Hhhh~ Ne… Jeongmal saranghae Choi Tabi-ah~” “Aah nado chagi !!!” “TUUUT TUUUT” Haah Tabi selalu seperti anak kecil !!! Tapi aku menyukainya sih… Hahahaha~

Sudah 1 minggu ini Tabi terlihat sangat lesu, walaupun dia selalu bertingkah ceria seperti biasa. Dan yang paling menyebalkan adalah dia selalu bilang tidak apa-apa, issshhh !!! Memangnya aku anak kecil apa yang bisa tertipu oleh omongannya ???!!! Aku melihat Tabi yang sedang asyik mengoper bola basket kesana kemari, wajahnya pucat sekali. Tiba-tiba… “BRUUUK” “Tabi-ah !!!”

“Ngggh aku dimana ?” Tabi mengerjapkan matanya dan berusaha bangun dari ranjangnya “Tabi-ah !!! Jangan beranjak dulu” Dia kembali merebahkan diri diatas ranjang UKS. Aku menggenggam tangannya erat dan dia membalas genggaman tanganku “Tabi-ah… Jujurlah padaku, apa yang terjadi padamu ?” Dia hanya tersenyum dan mencium punggung tanganku lembut “Aku hanya kecapekan chagi” Geotjimal… Aku tahu dia berbohong, tapi aku tidak boleh memaksanya jadi aku hanya bisa membalas senyumannya lembut “Chagi, saranghae” Aku menatap wajahnya bingung “Tabi-ah, kenapa kau berbicara seperti itu ?” “Gwaenchana, bisakah mulai sekarang kau memanggilku ‘Yeobo’ ?” Dia memasang wajah penuh harapnya “Ne yeoboo~” Dia mencubit pipiku gemas, aku merasa ada yang tidak beres…

Aku menggandeng tangannya erat, takut dia tiba-tiba terjatuh lagi “Omo chagi kau terlihat sangat khawatir~” “Aish tentu saja!!!” Dia tertawa dan mencium pipiku singkat dan otomatis wajahku memerah “Yeobo… Kau membuatku malu ish !!!” Dia tertawa lagi dan menghentikan langkahnya “Malu ? Masa seperti itu saja malu ?” Aku hanya bisa menunduk dan mengacak-ngacak rambut pendekku. Dia menarik tubuhku agar berhadapan dengan tubuhnya dan mulai mendekatkan wajahnya ke wajahku lalu berbisik “Chagi… Jeongmal saranghae…” Dia mendekatkan bibirnya kebibirku lalu mengecup bibirku lembut. Aku sedikit terkejut tapi aku membiarkannya bertindak sesuka hatinya. Asal kalian tahu ini adalah ciuman pertamaku… Bibirnya terasa manis sekali… Tapi aku merasa sedikit aneh dengan perilakunya, kenapa tiba-tiba sekali ? Dia melepaskan tautan bibir kami dan tersenyum “Itu ciuman pertamaku loh chagi, khusus untukmu” “Aish…” “Jeongmal !!! Kau yeoja pertama yang mengisi hatiku dan akan selalu mengisi hatiku”Aku hanya bisa tersenyum mendengar ucapan manisnya itu tapi aku lagi-lagi merasa seperti ada yang tidak beres dengannya “Tabi-ah !!! Eh maksudku yeobo !!! Kau akan keluar negeri ya ? Atau kau mempunyai penyakit kanker ???” Dia menatap mataku aneh dan mulai tertawa dengan keras “Hahahaha chagi kau itu terlalu banyak menonton drama ya ? Hahahaha a-a-aku tidak bisa berhenti tertawa !!!” Aku memukul perutnya dan dia akhirnya berhenti tertawa sambil mengaduh kesakitan “Aku serius yeobo !!!” Lagi-lagi dia tersenyum “Ani chagi” “GEOTJIMAL !!!” “Terserah kau saja lah chagi” Dia mencium bibirku singkat dan beranjak meninggalkanku. Ah dia meninggalkanku untuk pulang sendirian ???!!! Andwae… Tapi aku ternyata sudah sampai didepan rumahku… Aish kenapa aku tidak menyadarinya dari tadi ???!!!

“Choi Tabi ?” Tak ada jawaban dari panggilan Hyunsuk-nim “Kemana dia ?” “Molla…” Daesung menjawab pertanyaan Hyunsuk-nim dengan singkat dan kami memulai pelajaran seperti biasa. Tabi kemana ya ? Tadi malam kami masih sempat bercanda ria lewat telefon, tapi aku memang merasa suara Tabi sedikit melemah. Ah aku harus kerumahnya tapi sekarangkan masih jam 10… Dan kami pulang jam 3 sore… Aigooo itu masih lama sekali !!!
“KRIIING” Bel istirahat berbunyi. Semua murid berhamburan keluar kelas termasuk aku, aku mengambil tasku dan beranjak pergi “Chaerin ? Mau kemana ?” Aku melihat Dara kebingungan “Pulang” Aku meninggalkan dia dan berlari menuju halaman belakang sekolah. Aku memanjat pintu kecil yang berada di halaman belakang ini. Huft ini sudah biasa bagiku, dulu biasanya aku dan Tabi sering kabur bersama karena sekolah terlalu membosankan. Dulu aku juga sering kabur bersama Seungri… Ah bukan waktunya untuk memikirkan itu !!! Aku berlari menuju rumah Tabi dengan kecepatan penuh. Rambut sebahuku dimainkan oleh angin tapi aku tak peduli,

kakiku memerintahkanku untuk berhenti tapi aku tak peduli. Tabi, Tabi, Tabi awas saja kalau sampai ada hal yang buruk terjadi padamu !!!

Ah apa Tabi ada dirumah ? Walaupun ini bukan yang pertama kalinya aku kerumah Tabi tapi aku masih merasa gugup “TING NONG” Eomma Tabi membukakan pintu dan terkejut “Chaerin ? Kamu tidak sekolah ?” Aku tersenyum jahil dan dia hanya tertawa “Ah aku tahu… Kamu mencari Tabi kan ? Dia ada dikamarnya” “Chakkaman Tante… Sebenarnya Tabi sakit apa ?” Dia tercekat, ini benar-benar janggal “Sebaiknya kamu tanya Tabi” Dia tersenyum dan membiarkan masuk kerumahnya. Tanpa buang waktu aku membuka pintu kamar Tabi dengan keras dan langsung masuk kekamar Tabi. Otomatis dia yang sedang duduk bersila menghadap televisi terkejut dan menatapku heran “HWA !!! C-c-chagi apa yang kaulakukan ?” Dia terlihat sangat pucat, kegiatan yang dilakukannya sekarang adalah bermain playstation dengan banyak komik berserakan disekitarnya “Kekamarmu, masih nanya lagi” “Maksudku bukan itu aish…” Aku tertawa dan ikut duduk bersila disebelahnya “Kau kenapa ?” “Hanya sakit biasa, kecapekan” Aku menyentuh dahinya dengan telapak tanganku dan merasakan suhu tubuhnya, dia panas, sangat panas “Yeobo… Kau panas sekali…” “Hal biasa chagi, jangan terlalu dipusingkan~”Aku mencengkram kerah kaosnya dan membawa wajahnya mendekat padaku “Jangan main-main denganku Choi Tabi, aku tidak sebodoh yang kau kira “Aku menatap matanya penuh amarah dan dia menghela nafas, nafasnya hangat sekali. Aku sedikit merinding saat nafasnya menyentuh kulitku” Ah dekat sekali, kau mau aku cium hah ?” “Mwo ? An…” Aku tidak sempat meneruskan perkataanku, bibirku telah dikunci oleh bibirnya. Dia melumat bibirku pelan, mau tak mau aku ikut terhanyut dalam ciumannya. Dia melepas ciuman kami dan menatapku serius “Kau ingin tahu kebenarannya chagi ?” Aku mengangguk “Aku… Emmm… Sebaiknya… Kita putus ya chagi ?” Aku membelalakan mataku, apa-apaan ini ? “Kau tidak jelas yeobo, aku ingin tahu kebenarannya tapi kenapa kau ingin kita putus ?” “Ah baiklah dengarkan aku…” Dia berbisik tepat di telingaku dan aku langsung menatap wajahnya dengan perasaan tidak percaya akan kata-katanya tadi “Y-y-yeobo… Jangan main-main denganku !!!” Dia menundukkan kepalanya “Nah jadi memang lebih baik kita…” Aku memeluknya erat dan membuatnya tak bisa meneruskan perkataannya “Tolong jangan bicara seperti itu lagi atau aku akan benar-benar meninggalkanmu” Dengan sekuat tenaga aku menahan air mataku, dan dia membalas pelukanku erat. Dia menangis, sungguh dia menangis. Aku melepaskan pelukan kami dan menghapus airmatanya dengan tanganku “Uljjima, aku akan selalu berada disisimu sebagaimana kau selalu berada disisiku Choi Tabi” “Gomawo chagi, tapi…” Aku menaruh jari telunjukku tepat didepan bibirnya “Ssst, diamlah jangan seperti itu. Dimana Choi Tabi yang selama ini selalu tidak perduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya ?” Dia tertawa kecil “Setidaknya… Aku perduli padamu Lee Chaerin”

1 Minggu Kemudian

“KRIIIING” Ah sudah bel pulang !!! Dengan cepat aku berlari sekuat tenaga menuju tempat yang biasa kukunjungi setelah pulang sekolah. Aku berusaha menghindari ribuan manusia yang berada digerbang sekolah ini “Chaerin !!! Tali sepatumu !!!” Mwo apa yang Jiyong bilang ? Aku melihat tali sepatuku yang ternyata terlepas dan…”BRUUUK” “Hei gwaenchana ? Cih ceroboh” Argh memalukan !!! Kenapa aku harus terjatuh didepan seseorang ???!!! “Ne gwaenchana…” Aku membetulkan posisi dudukku dan mengikat tali sepatuku. Hei orang tadi membantuku mengikat tali sepatuku yang terlepas “Ah gamsahamnida…” “Bukan masalah…” Mata kami

bertemu dan kami saling membelalakan mata, tak percaya akan seseorang yang sekarang saling berada didepan mata kami “Ah kalau begitu aku duluan ya Chaerin” “Ne Seungri… Hati-hati…” Dia meninggalkanku yang masih terduduk karena kontak mata kami tadi, matanya tidak berubah… Kantung matanya yang seperti panda itu tidak berubah… Aku menggeleng-gelengkan kepalaku dan mulai berdiri. Aku tidak boleh seperti ini !!! Aku harus setia pada Tabi !!! “Chaerin mau ke tempat Tabi ? Ikut dong” Aish Jiyong ganggu saja, kan aku lagi berusaha memantapkan hatiku !!! “Kajja, eh tadi kau kenapa tidak bilang dari tadi kalau tali sepatuku lepas ???!!!” “Habis kau berlari sih aku juga baru melihatmu tadi tapi kau sungguh sangat lucu hahaha~ Semua orang yang melihatmu berusaha menahan tawanya karena takut akan kau habisi tau” Aku menggaet Jiyong, sebegitu menyeramkannya kah aku ? Padahal aku tidak pernah mengintimidasi mereka, aku cuma sering berkelahi dengan para sunbae saja kok apalagi namja…Itu saja kok ?

“Tabi !!!” Jiyong memeluk Tabi yang terbaring lemas diatas ranjang rumah sakit “Ah Jiyong, sebegitu rindunya kau padaku ? Padahal baru kemarin kalian menjengukku” “Kau itu sakit, masih saja seperti itu !!!” Mereka tertawa dan saling bercengkrama, ya Jiyong adalah sahabat baik Tabi selain aku. Kemarin seluruh murid kelas XI-C menjenguk Tabi dan membawakan bemacam-macam bingkisan tak terkecuali Seungri. Sewaktu semua murid telah keluar dari ruangan aku melihat dari luar ruangan Tabi bahwa Seungri dan Tabi sedang berbicara dengan sangat serius, aku tidak ingin ikut campur tapi aku sangat penasaran. Aish Chaerin…

“Chaerin, Tabi !!! Aku duluan ya !!!” Jiyong melambaikan tangannya dan keluar dari ruangan ini, sekarang tinggal aku dan Tabi. Hening, entah kenapa hari ini aku bingung sekali ingin bicara apa “Hei…” Aku menoleh kearahnya “Kau tidak pulang ? Ini sudah jam 6 malam” “Ani nanti saja lagipula orang tuaku sudah tahu aku berada disini. Eommamu mana ?” “Dia sedang membereskan rumah dan mempersiapkan keperluanku untuk dirumah sakit, selama 1 minggu ini rumah kami tidak terurus dan pakaian bersihku untuk dirumah sakit sudah habis” “Oooh begitu…” Aish apa yang harus kubicarakan lagi ya ? “Appamu mana ?” “Ngh ? Dia masih di Indonesia untuk mengatur cabang perusahaannya disana. Besok dia akan kembali kesini kok” “Hmmm… Indonesia ya ? Aku dengar negeri itu sangat indah” “Ne, aku dengar juga begitu… Kau ingin kesana ?” “Ne, mungkin nanti kalau aku sudah bekerja” “Nanti kau akan kesana bersamaku chagi” Aku tersenyum dan memegang tangannya erat “Ya tentu saja” “Tapi itupun kalau aku masih…” Aku menaruh jari telunjukku tepat didepan bibirnya untuk menghentikan ucapannya yang mulai tidak beres “Kau tidak boleh seperti itu… Aku yakin kita akan kesana bersama-sama ” Dia tersenyum lemas dan mengecup punggung telapak tanganku lembut “Chagi saranghae, gomawo…Atas semuanya” “Nado saranghae yeobo, seharusnya aku yang berterimakasih padamu” Dia mengacak-ngacak rambutku lembut dan beranjak pergi dari ranjangnya “Hei hei andwae… Kau masih lemas yeobo !!!” “Aish aku sudah merasa baik kok, aku bosan. Aku ingin jalan-jalan” “Yeobo…” “Jebal…Ya chagi ya ? Ayolah~” Ah wajah memohonnya yang seperti anak kecil membuatku tak berkutik “Hhh chakkaman…” Dia tersenyum penuh kemenangan, aish Tabi…

Aku mendorong kursi rodanya perlahan mengelilingi taman yang berada di rumah sakit, untung dia tidak memakai infus kalau dia memakainya acara jalan-jalan Tabi akan lebih susah “Chagi ketempat biasa yuk” “Mwo ??? Itu bukit !!! Susah kalau kita memakai kursi roda !!!” “Kalau begitu tidak usah memakai kursi roda” Dia bangkit dari kursi rodanya dan menyembunyikan kursi roda itu dibalik semak-semak “Pabo !!! Duduk lagi dikursi roda itu lagi !!! Palli !!!”"

Shireo !!!” “Yeo…” “Jebal chagi…Sekali ini saja oke ? Tolong ya chagi… Jebal~” “Hhh~ Baiklah…”

“Haaaah~” Kami menghela nafas panjang dan segera merebahkan diri diatas rerumputan hijau yang berada dibukit ini. Sebenarnya menaiki bukit ini tidak melelahkan tapi akan menjadi sedikit melelahkan apabila kau harus memapah seseorang. Tabi memang menolak saat akan kubantu tapi aku memaksa, aku tahu kondisi tubuh Tabi saat ini sangat lemah. Aku melirik Tabi yang terbaring lemas, dia pasti sangat kelelahan “Hwaaa chagi lihatlah !!!” Tabi berdiri dan menunjuk-nunjuk kearah langit, mau tak mau aku ikut berdiri dan memandangi langit. Tabi benar, langit pada malam ini sangatlah indah. Bintang-bintang bersinar terang seakan menyapa kami. Cahaya bulan yang tepat purnama pun menambah keindahan langit pada malam ini “Hwaaa indah sekali~ Sudah lama aku tidak melihat langit seindah ini lagi !!!” “Jinjja? Langit malam memang akan selalu terlihat indah dari atas bukit ini chagi” Memang sudah lama aku dan Tabi tidak ketempat ini pada malam hari bersama-sama karena kami sudah sibuk dengan urusan masing-masing. Padahal sewaktu kami duduk dibangku SMP kami sering sekali kesini pada malam hari maupun siang hari tapi sejak kami mulai masuk SMA… Kegiatan itu sudah jarang sekali kami lakukan lagi… “Ah chagi sudah lama kita tidak kebukit ini bersama saat malam hari~” Aku mengangguk pelan, aku masih menikmati keindahan langit malam dan udara dingin yang mengelilingiku. Tiba-tiba Tabi menarik tubuhku agar berhadapan dengan tubuhnya. Kami saling menatap. Hanya cahaya bintang dan cahaya rembulan yang menerangi kami. Dia memiringkan wajahnya dan mulai mendekatkan wajahnya kewajahku. Dia mengecup bibirku pelan. Ah entah kenapa ciuman kali ini terasa sangat manis, mungkin karena cahaya bintang dan cahaya rembulan yang menemani kami. Dia melepaskan ciuman kami dan memelukku erat “Chagi… Jeongmal saranghae… Saranghae chagi… Gomawo…” Aku membalas pelukannya dan dia mempererat pelukan kami, aku bisa merasakan degupan jantungnya yang sangat kencang. Sama dengan degupan jantungku sekarang “Nado saranghae yeobo…” Kami terus berpelukan dan entah kenapa makin lama pelukan dan degupan jantung Tabi mulai melemah “Hei yeobo ? Yeobo ?” Akhirnya Tabi melepaskan pelukannya dan hampir terjatuh, untung aku menahan badannya. Aku mengguncang-guncangkan tubuhnya tapi dia sama sekali tidak menjawab panggilanku.

berjalan yang dimaksud dan aku langsung membaringkan Tabi untuk ditangani “Gam-m-m-msahamnida…” Aku merasa sangat lelah, entah kenapa kepalaku terasa sangat berat dan mataku mulai menutup “Hei hei!!! Bertahanlah !!!” Suara resepsionis itu mulai menghilang, semuanya menghilang…
“Ngggh~” Aku membuka mataku perlahan dan menyadari bahwa aku berada disuatu ruangan. Aku melihat sekeliling, ah aku berada diruangan rumah sakit dan terdapat cahaya yang masuk melalui jendela diruangan ini. Pasti sekarang sudah pagi dan sepertinya malam itu aku pingsan “CKREK” Aku segera mendelik kearah satu-satunya pintu yang berada diruangan ini “Ah jeoseonghamnida aku hanya ingin melihat keadaanmu” Namja yang tadi membuka pintu itu menghampiriku dan meletakkan telapak tangannya diatas kepalaku, itu hal yang sering ia lakukan kepadaku dulu “Gwaenchana,sedang apa kau disini?” “Semalam aku dengar kau pingsan dan ditangani di rumah sakit ini jadi aku kesini” “Kau…Tahu darimana ?” “Itu tidak penting” Namja itu menarik bangku yang berada didekat pintu diruangan ini berada disamping ranjangku dan mendudukinya “Kau sungguh tidak apa-apa ?” “Ne, kau tahu darimana sih ? Aku sungguh penasaran” “Ah itu tidak penting” Aku menatap wajah tanpa dosanya itu dengan tatapan membunuh “Aish baiklah… Tapi berhenti menatapku seperti itu !!! Mmm… Jadi semalam…” “Palli !!!” “Ne !!! Jadi aku sebenarnya semalam menelefon handphonemu tapi tidak ada yang menjawab, setelah 20 kali aku menelefonmu akhirnya ada juga yang menjawabnya tapi yang menjawabnya adalah resepsionis dari rumah sakit ini dan dia segera menjelaskan keadaanmu kepadaku. Dan aku segera kesini dan menunggumu selama kau pingsan sampai orangtuamu kesini “Aku terpana akan penjelasannya, jadi dia masih peduli padaku ? Ah mianhae Seungri, aku telah merepotkanmu… Jadi kau belum pulang kerumahmu lagi semalaman ini ???!!!” Dia mengangguk, apa benar dia masih peduli padaku ? “Mianhae Seungri… Geunde… Kenapa waktu itu kau menelefonku ?” “Hm ? Awalnya aku hanya ingin menanyakan keadaan Tabi tapi setelah kau tidak menjawab panggilanku yang ketigakalinya aku khawatir padamu, jadi… Yaaa aku terus-terusan menelefonmu” Dia menunduk dan aku menatapnya dengan tidak percaya, dia masih peduli padaku. Padahal sudah 2 bulan kami tidak pernah berkomunikasi lagi “Gomawo Seungri, jeongmal…” Dia tersenyum dan tanpa sadaraku membalas senyumannya, andwae bukan waktunya untuk hal seperti ini !!! “Eh Seungri, bagaimana dengan Tabi ?” Seungri menghela nafas panjang, aku merasa pasti keadaan Tabi tidak baik-baik saja “Dia… Sekarang berada di ruang operasi, ternyata kelenjar getah beningnya semakin membengkak. Semalam dia sama sekali tidak sadarkan diri dan sudah 2 jam dia berada diruang operasi tapi sampai sekarang operasinya belum selesai” Aku membisu, kondisi Tabi bertambah parah. Chaerin pabo !!! Kenapa kemarin aku turuti kemauannya untuk berjalan keluar padahal kondisinya sudah sangat parah? Aku mencengkram bahu Seungri dan mulai menangis. Dengan satu gerakan sekarang Seungri membawaku kepelukannya yang hangat “Uljjima, aku ada disini” DEG itu kata-kata yang Tabi katakan saat aku menangisi Seungri dikoridor waktu itu. Aku hanya bisa membalas pelukan Seungri dan mulai membuat pakaian Seungri basah karena airmataku “Kubilang uljjima. Aku ada disini” Kata-kata dan intonasinya sungguh mirip dengan apa yang Tabi katakan waktu itu denganku, mirip sekali. Aku melepaskan pelukan kami dan aku menatap matanya dengan penuh harap “Jebal Seungri…Aku ingin keruang operasi tempat Tabi… Jebal…” Dia diam sejenak dan akhirnya dia mengambil kursi roda yang berada disamping jendela, untung saja aku tidak memakai infus atau Seungri akan kewalahan. Aku sudah bersiap-siap turun dari ranjang tapi Seungri menahanku “Aish pabo, kau itu masih lemah” “Ah Seungri,shire…” Aku tidak sempat meneruskan perkataanku karena sekarang diamengangkat tubuhku dengan menggunakan
Ini gawat, sungguh gawat. Tanpa pikir panjang aku menggendong tubuhnya dengan menahan tubuhnya menggunakan lenganku. Aku berjalan menuju bawah bukit dengan berhati-hati, takut terjatuh tapi… Sayangnya kakiku tidak bisa. Kami terjatuh dan bergulir mengikuti jalur bukit yang sedikit curam. Aku harus menyelamatkan Tabi, aku memeluk Tabi erat agar tubuhnya tidak terluka. Lama kelamaan guliran tubuh kami mulai melambat dan akhirnya tubuh kamipun berhenti. Aku merasakan nyeri dan perih disekujur tubuhku, tapi ini sudah hal biasa bagiku yang sudah sering berkelahi. Aku segera bangkit dan kembali menggendongnya dengan menahan tubuhnya menggunakan lenganku. Aku berlari menuju rumah sakit tempat dirawatnya Tabi yang untungnya tidak jauh dari bukit ini “AAAAARGH !!!” Aku berusaha dengan sekuat tenaga untuk memaksakan tubuhku terus berlari, semua orang dijalan yang melihatku menggendong Tabi menatapku heran tapi aku tak perduli. Akhirnya aku sampai didepan pintu rumah sakit itu, aku langsung masuk dan menghampiri meja resepsionis yang menatapku heran “J-j-jebal.. T-t-tangani dia… Dia adalah Choi Tabi yang dirawat dikamar 260… Jebal…” Untungnya resepsionis itu bertindak cepat, dia segera memanggil perawat untuk membawa ranjang berjalan. Tidak usah menunggu lama akhirnya perawat yang ditunggu datang dengan membawa ranjang berjalan yang dimaksud dan aku langsung membaringkan Tabi untuk ditangani “Gam-m-m-msahamnida…” Aku merasa sangat lelah, entah kenapa kepalaku terasa sangat berat dan mataku mulai menutup “Hei hei!!! Bertahanlah !!!” Suara resepsionis itu mulai menghilang, semuanya menghilang…

“Ngggh~” Aku membuka mataku perlahan dan menyadari bahwa aku berada disuatu ruangan. Aku melihat sekeliling, ah aku berada diruangan rumah sakit dan terdapat cahaya yang masuk melalui jendela diruangan ini. Pasti sekarang sudah pagi dan sepertinya malam itu aku pingsan “CKREK” Aku segera mendelik kearah satu-satunya pintu yang berada diruangan ini “Ah jeoseonghamnida aku hanya ingin melihat keadaanmu” Namja yang tadi membuka pintu itu menghampiriku dan meletakkan telapak tangannya diatas kepalaku, itu hal yang sering ia lakukan kepadaku dulu “Gwaenchana,sedang apa kau disini?” “Semalam aku dengar kau pingsan dan ditangani di rumah sakit ini jadi aku kesini” “Kau…Tahu darimana ?” “Itu tidak penting” Namja itu menarik bangku yang berada didekat pintu diruangan ini berada disamping ranjangku dan mendudukinya “Kau sungguh tidak apa-apa ?” “Ne, kau tahu darimana sih ? Aku sungguh penasaran” “Ah itu tidak penting” Aku menatap wajah tanpa dosanya itu dengan tatapan membunuh “Aish baiklah… Tapi berhenti menatapku seperti itu !!! Mmm… Jadi semalam…” “Palli !!!” “Ne !!! Jadi aku sebenarnya semalam menelefon handphonemu tapi tidak ada yang menjawab, setelah 20 kali aku menelefonmu akhirnya ada juga yang menjawabnya tapi yang menjawabnya adalah resepsionis dari rumah sakit ini dan dia segera menjelaskan keadaanmu kepadaku. Dan aku segera kesini dan menunggumu selama kau pingsan sampai orangtuamu kesini “Aku terpana akan penjelasannya, jadi dia masih peduli padaku ? Ah mianhae Seungri, aku telah merepotkanmu… Jadi kau belum pulang kerumahmu lagi semalaman ini ???!!!” Dia mengangguk, apa benar dia masih peduli padaku ? “Mianhae Seungri… Geunde… Kenapa waktu itu kau menelefonku ?” “Hm ? Awalnya aku hanya ingin menanyakan keadaan Tabi tapi setelah kau tidak menjawab panggilanku yang ketigakalinya aku khawatir padamu, jadi… Yaaa aku terus-terusan menelefonmu” Dia menunduk dan aku menatapnya dengan tidak percaya, dia masih peduli padaku. Padahal sudah 2 bulan kami tidak pernah berkomunikasi lagi “Gomawo Seungri, jeongmal…” Dia tersenyum dan tanpa sadaraku membalas senyumannya, andwae bukan waktunya untuk hal seperti ini !!! “Eh Seungri, bagaimana dengan Tabi ?” Seungri menghela nafas panjang, aku merasa pasti keadaan Tabi tidak baik-baik saja “Dia… Sekarang berada di ruang operasi, ternyata kelenjar getah beningnya semakin membengkak. Semalam dia sama sekali tidak sadarkan diri dan sudah 2 jam dia berada diruang operasi tapi sampai sekarang operasinya belum selesai” Aku membisu, kondisi Tabi bertambah parah. Chaerin pabo !!! Kenapa kemarin aku turuti kemauannya untuk berjalan keluar padahal kondisinya sudah sangat parah? Aku mencengkram bahu Seungri dan mulai menangis. Dengan satu gerakan sekarang Seungri membawaku kepelukannya yang hangat “Uljjima, aku ada disini” DEG itu kata-kata yang Tabi katakan saat aku menangisi Seungri dikoridor waktu itu. Aku hanya bisa membalas pelukan Seungri dan mulai membuat pakaian Seungri basah karena airmataku “Kubilang uljjima. Aku ada disini” Kata-kata dan intonasinya sungguh mirip dengan apa yang Tabi katakan waktu itu denganku, mirip sekali. Aku melepaskan pelukan kami dan aku menatap matanya dengan penuh harap “Jebal Seungri…Aku ingin keruang operasi tempat Tabi… Jebal…” Dia diam sejenak dan akhirnya dia mengambil kursi roda yang berada disamping jendela, untung saja aku tidak memakai infus atau Seungri akan kewalahan. Aku sudah bersiap-siap turun dari ranjang tapi Seungri menahanku “Aish pabo, kau itu masih lemah” “Ah Seungri,shire…” Aku tidak sempat meneruskan perkataanku karena sekarang diamengangkat tubuhku dengan menggunakan lengannya seperti yang waktu itu aku lakukan untuk membawa Tabi, aaah aku malu sekali… Masalahnya berat badanku itu… Tidak masuk dalam kategori ringan rgggh… Tapi… Aku sangat menikmati saat-saat ini. Aku melingkarkan lenganku dilehernya dan… Aku bisa mendengar degupan jantungnya yang sangat cepat, ah apa yang kupikirkan !!! Dengan perlahan dia memposisikan aku di kursi roda itu dan mendorong kursi roda ini menuju ruang operasi tempat Tabi berada. Selama perjalanan kami hanya terdiam, aku benar-benar sedang tidak ingin berbicara. Tabi, Tabi, Tabi, Tabi… Aku hanya bisa berdoa untukmu yeobo…

Tanpa sadar kami sudah berada didepan pintu ruang operasi, Seungri memposisikan kursi rodaku berada disamping pintu operasi dan disamping kursi tunggu didepan pintu ruang operasi ini. Saat Seungri beranjak pergi dari sisiku aku menahan tangannya “Seungri, aku ingin masuk. Jebal” Dia menatapku heran “Chaerin kita kan tidak boleh masuk ke situ saat operasi sedang berlangsung” Aku hanya diam, memang ini terdengar kekanak-kanakan tapi… Aku sangat ingin menemani Tabi. Aku menunduk dan mulai menangis lagi, ya aku memang mudah sekali menangis. Seungri memelukku lagi dan menenangkanku “Uljjima Chae… Bukannya Tabi tidak suka melihatmu bersedih ? Ayolah…” Kata-kata sederhana Seungri mampu membuatku berhenti menangis. Seungri, dia benar. Aku membalas pelukan Seungri tanpa tangisan tapi tiba-tiba dia melepaskan pelukan kami “Ah Seunghyun-ssi gamsahmnida sudah menemani putriku” Omooo appa dan eomma sudah berada disini… Aish memalukan !!! Pasti mereka melihat aku dan Seungri berpelukan… Seungri segera menjauh dariku dan membiarkan appa dan eommaku menenangkanku. Andwae, sepertinya tidak hanya appa dan eomma yang baru datang kesini. Dibalik pelukan appa aku bisa melihat eomma Tabi dan… Mwo itu appa Tabi ? Dan… Itu noona Tabi ? Aku baru pertama kali melihat mereka karena aku jarang sekali mengunjungi rumah Tabi. Appa melepas pelukannya dan membiarkan keluarga Choi berbicara padaku “Lee Chaerin ?”Aku mengangguk kecil saat appa Tabi memanggil namaku. Dia berlutut dihadapanku dan menggenggam tanganku erat “Gamsahamnida Lee Chaerin. Atas semua waktumu untuk Tabi, jeongmal gamsahamnida…” Aku tersenyum “Cheonma ahjussi, gamsahamnida sudah membiarkan Tabi bersamaku “Dia membalas senyumanku dan membiarkan aku menenangkan diriku sendiri lagi, sesekali aku melirik noona Tabi yang duduk termenung sambil menundukkan kepalanya. Tentu saja dia tidak ingin kehilangan Tabi, sama sepertiku. Tanpa sadar aku mulai mengantuk, ngggh~ Aku menyandarkan kepalaku kedinding yang berada tepat berada dibelakangku, mianhae Tabi aku tidak terus terjaga untuk menunggumu. Aku janji aku akan segera terbangun.

Aku membuka mataku dan meregangkan tubuhku “Ngggh~” Hye ? Kenapa berada dimana ? Aku segera bangun dan melihat sekeliling, kenapa aku berada diatas bukit yang berada di pinggir kota itu ? Em dan aku masih memakai pakaian yang kupakai sewaktu tertidur tadi “Hwa Chaerin kau sudah bangun rupanya !!!” Aku menoleh kearah sumber suara, terdapat namja yang memakai pakaian rumah sakit dan kelihatannya sedang bermain-main disekitar bukit ini “CHOI TABI ???!!!” Dia tersenyum penuh arti dan berjalan mendekatiku “Terkejut ?” “Ne !!!” Wajahnya masih terlihat sedikit pucat tapi senyuman indahnya mampu membuatnya terlihat segar “Saat kau tertidur aku membawamu kesini” “B-b-bagaimana caranya ?” “Sama seperti waktu kau membawaku ke rumah sakit” Aku tercengang, i-i-ini bukan mimpi kan ? “D-d-darimana kau m-m-mengetahuinya ?” Lagi-lagi dia tersenyum “Tentu saja aku mengetahuinya” Aku tidak puas akan kata-kata membingungkannya, aku cuma bisa memukul diriku sendiri. Berharap ini bukan mimpi “Hentikan chagi” Dia menahan tanganku dan membawaku kepelukannya. Aku menangis, dan dia hanya mempererat pelukannya. Aku melepaskan diri dari pelukannya dan menahan wajahnya dengan kedua tanganku agar tidak berpindah dari tatapanku. Ini benar-benar Choi Tabi “Jeongmal saranghae Choi Tabi, kajjima…” “Uljjima, aku akan selalu berada disisimu” “Geotjimal, buktinya sekarang kau akan meninggalkanku” “Kelihatannya, tapi aku akan selalu disisimu. Meskipun nanti aku akan meninggalkanmu dan kau akan menemukan namja lain yang mengisi hatimu, cintaku akan selalu bersamamu” Aku menatap Tabi dan dia menatapku “Kata-katamu… Memang terdengar berlebihan tapi… Aku senang kau bicara seperti itu, gomawo Choi Tabi” Dia mengangguk dan menjauhkan diri dariku “Jaljayo Lee Chaerin, saranghae~” Dia hendak berlari tapi aku menahan tangannya “Mau kemana kau hah ?” “Heee lepaskan aku !!!” “Kau mau pergi meninggalkan aku hah ?” “Mianhae Chaerin” Dia menarik tangannya dan berlari meninggalkanku, aish mengapa jalan ceritanya harus seperti ini sih ???!!!

“Tabi !!! Choi Tabi !!!”Aku terus-terusan meneriakkan namanya dan tiba-tiba ada seseorang yang mengguncang tubuhku, perlahan aku tersadar bahwa aku tidak lagi berada dibukit. Mwo ? Aku berada diatas ranjang rumah sakit ? “Gwaenchana ?” Ah ternyata semua itu hanya mimpi. Tapi itu semua terasa sangat nyata !!! “Mianhae appa aku mengigau tadi…” Appa hanya tersenyum dan menggenggam tanganku penuh kasih sayang “Ah iya appa, bagaimana dengan Tabi ?”Sebenarnya aku sudah mempunyai firasat buruk, tapi aku memberanikan diri untuk menanyakannya “Dia baik-baik saja…” “Jinjja ???!!! Aku ingin bertemu dengannya appa !!!” Apakah appaku serius ? Appa segera mengangkatku ke atas kursi roda dan membawaku keruangan Tabi “CKLEK” Suara terbukanya pintu ruangan Tabi terdengar menggema di dalam ruangan ini. Appa mendekatkan kursi rodaku disamping ranjang tempat Tabi tertidur “Appa tinggal dulu ya” Aku hanya diam meneliti setiap lekuk wajah Tabi, dia memejamkan matanya erat dan wajahnya sangat pucat seperti biasanya tapi… Dia terlihat seperti sedang tersenyum “Choi Tabi, Tabi, C-H-O-I-T-A-B-I !!!” Tidak ada jawaban “HOOOI !!!” Aku berteriak tepat didepan lubang telinganya, tetap tidak ada jawaban “Taaabbiiiii~” Aku mengguncang-guncang tubuhnya. Nihil, dia sama sekali tidak merespon apapun. Dugaanku benar, dia…Dia sudah meninggalkanku. Dengan sekuat tenaga aku menahan tangisanku tapi… Sayangnya tetes demi tetes airmataku jatuh diwajah damai Tabi. Aku tidak bisa Tabi. Aku tidak bisa tidak menangisimu. Aku memeluk tubuhnya yang tergulai lemas dan terus menangis “S-s-saranghae y-y-yeobo… Aku t-t-tidak a-a-akan melupakanmu… Berjam-jam aku habiskan untuk terus bersama dirinya, menangis, dan terus menangis sampai air mataku enggan untuk keluar lagi.

Aku menatap sebuah batu tertuliskan namanya, Choi Tabi. Semua orang sudah mulai meninggalkan tempat ini tapi lain denganku yang masih berdiri tegak menatap batu itu. Sungguh sakit rasanya ditinggalkan oleh seseorang yang selama ini selalu bersamamu. Aku tidak ingin menangis lagi, aku tidak ingin Tabi melihatku terus-terusan berlarut-larut atas kepergiannya. Aku merasakan tetes demi tetes air membasahi tubuhku, dan akhirnya mereka menyerbuku dan makam Tabi. Hujan, sangat cocok dengan suasana hatiku saat ini. Aku masih tetap berdiri disini dan menatap makam Tabi lekat-lekat. Tiba-tiba… Aku merasakan tetesan hujan mulai berhenti membasahiku, apa sudah berhenti ? “Chaerin, kajja” Suara lembut seorang yeoja yang melindungiku dengan payungnya membuatku meninggalkan tempat semula aku berdiri “Ne Dara” Mianhae Tabi aku harus pergi sekarang.

2 Bulan Kemudian

“TING NONG TING NONG” Aku menekan bel dirumah ini beberapa kali agar sang pemiliknya keluar. Akhirnya keluarlah yeoja yang terlihat dewasa membukakan pintu untukku “Chaerin ? Chakkaman ne” Tidak lama kemudian keluarga Choi sudah siap, mereka sekarang bergabung bersamaku dan orang tuaku untuk melaksanakan kegiatan rutin kami setiap bulan. Kami hanya terdiam selama perjalanan dan tanpa sadar kami telah sampai ketempat yang kami tuju. Kami meletakkan beberapa buket bunga didepan batu yang tertuliskan nama seorang namja. Setelah beberapa menit kami berada disini kami harus kembali kerumah kami masing-masing. Berbeda dengan saat kami berangkat, perjalanan pulang kami diselingi canda tawa.

Kami telah sampai didepan rumah keluarga Choi, saat kami telah mengucapkan salam perpisahan noona Tabi menahan tanganku dan memberikan buku yang seperti buku catatan tapi tidak terlalu tebal dan tidak terlalu besar “Ini buku harian Tabi, mianhae aku baru bisa memberikannya padamu sekarang karena aku rasa sekarang adalah waktu yang tepat” “Gomawo eonnie…” Dia tersenyum dan memasuki rumahnya. Aku rasa aku butuh waktu yang banyak untuk membaca buku ini.
Aku merebahkan diri diatas rerumputan hijau yang berada dibukit spesialku dan Tabi, aku membuka buku harian Tabi yang aku bawa halaman perhalaman

Rabu, 8 April 2009

Yeaaay hari ini aku berulang tahun !!! Tapi… Kenapa noona memberiku hadiah buku kosong setebal ini ? Katanya aku harus menulis buku harian, ergh memalukan !!! Ya tapi tidak buruk juga asal tidak ada yang tahu kalau aku menulis buku harian hehe.


Hahaha Tabi polos sekali… Tapi sepertinya Tabi tidak rajin menulis buku harian, buktinya dalam 4 tahun dia hanya memperlukan 1 buku yang tidak terlalu tebal. Aku membaca halaman per halaman dengan teliti dan aku sampai di halaman yang mulai menceritakan diriku.

Jumat, 8 Oktober 2010

Aigo, hari ini aku bertemu yeoja yang sangat unik !!! Jadi tadinya aku sedang berlari mengejar temanku dan tiba-tiba aku menabrak seorang yeoja yang sedang memantul-mantulkan bola basket didepan pintu perpustakaan sekolah, bukannya aneh bermain bola basket didepan pintu perpustakaan ? Kami bertabrakan dan terjatuh, awalnya dia menarik kerah seragamku dan menatapku dengan tatapan membunuh. Hiii… Aku langsung meminta maaf dan bersujud sujud didepannya, untungnya dia memaafkanku. Akhirnya kami berkenalan. Sebenarnya aku sudah tahu siapa dia. Lee Chaerin, yeoja terseram seangkatanku dan kurasa dia lebih kuat dari namja. Tapi ternyata dia adalah yeoja yang baik dan menyenangkan. Dan dia cantik, saat aku menatap mata cokelatnya untuk pertama kali… Jantungku berdegup 100x lebih cepat !!! Omo apa aku menyukainya ? Aaah kenapa aku jadi berlebihan !!!



Rabu, 1 Desember 2010

Woah siapa sangka kalau sekarang kami bersahabat ? Dan sekarang kami sudah mempunyai tempat istimewa, bukit yang berada di pinggir kota. Sebenenarnya itu adalah tempat istimewaku tapi sekarang itu adalah tempat istimewa kami. Aish lagi-lagi aku terlalu berlebihan !!! Dan aku rasa Chaerin benar-benar malas dengan yeoja, padahal dia seorang yeoja. Kupikir tidak semua yeoja seperti yang Chaerin fikirkan, dia hanya selalu berteman dengan yeoja yang salah. Ah Chaerin kau harus berteman dengan yeoja juga !!! Tidak ada salahnya kan ?

Rabu, 23 Februari 2011

Aku malas sekali menulis buku harian, mianhae noona !!! Namanya juga namja…



Selasa, 8 Mei 2012

Senangnya sekarang kami sudah menjadi anak SMA !!! Kebebasan !!! Aku dan Chaerin sudah berencana untuk masuk ke sekolah yang sama dan untungnya semua rencana kami berjalan lancar. Dan entah kenapa rasa cintaku semakin bertambah, rgggh.



Sabtu, 18 Agustus 2012

Tuhan, inikah namanya kehidupan ? Kenapa aku diberi cobaan yang begitu berat ? Haruskah penyakit ini ya tuhan ? Nama penyakitnya saja susah sekali ya tuhan…Tapi aku tahu aku pasti bisa melewatinya.



Sabtu, 26 Januari 2013

Hari ini Chaerin ulang tahun, kami semua para namja kelas XI membuat pesta kejutan untuknya dibukit yang biasanya aku dan Chaerin kunjungi. Haha sebenarnya sudah jarang sekali aku kebukit ini bersamanya. Aku tidak pernah percaya dia menyukai Lee Seunghyun yang biasa dipanggil Seungri. Dia murid baru, tapi dia namja yang baik dan sangat setia kawan. Pantas dia mempunyai banyak teman, aku pun senang berteman dengannya tapi… Ya aku sakit hati, memangnya Cuma yeoja yang bisa sakit hati ? Lee Chaerin yang sudah aku sukai selama 4 tahun diambil olehnya yang baru beberapa bulan mengenal Chaerin. Tak kusangka Chaerin bisa menyukai namja. Ya tapi kenapa bukan aku ? Hahaha aku terdengar sangat menyedihkan sekali… Aku harap hadiah gelang yang modelnya biasanya dipakai oleh vokalis band beraliran rock dariku untuknya tetap dia pakai.



Rabu, 27 Februari 2013

Kematianku semakin dekat, tadi aku membaca dibuku kedokteran bahwa ‘Limfoma non-Hodgkin’ adalah kanker yang menyerang limfosit, sejenis sel darah putih dan ditandai oleh kelenjar getah bening yang membengkak, demam dan mengalami penurunan berat badan. Aaah… Dan yang membuatku bertambah sedih adalah Chaerin… Dia mengakhiri hubungannya dengan Seungri, padahal sebenarnya mereka bisa bertahan lama kalau Seungri dan Chaerin saling mengerti… Yaaa tapi aku sedikit senang karena itu artinya Chaerin mempunyai sedikit waktu untukku lagi, ah piciknya aku !!!



Senin, 3 Maret 2013

Tak kusangka akhirnya Chaerin menjadi milikku, sekarang dia mencintaiku. Apa aku hanya pelarian untuknya ? Ah yang penting sekarang dia milikku, tapi aku merasa tidak enak dengan Seungri… Aku sudah bicara dengannya tadi lewat telefon dan dia terdengar biasa saja. Apa dia sudah tidak mencintai Chaerin? Saat aku menanyakan hal itu padanya dia malah menjawab “Dia sudah milikmu, perasaanku tidak lagi berarti” Sebenarnya aku tidak ingin bila keadaannya seperti ini tapi… Mianhae Seungri, cinta telah memaksaku.



Kamis, 29 April 2013

Ulang tahunku kali ini aku rayakan di rumah sakit, bosaaan !!! Tapi aku senang semua teman-temanku datang ketempat aku dirawat dan mengadakan pesta kecil-kecilan disini. Chaerin memberiku hadiah sebuah jam tangan. Katanya aku harus lebih perduli dengan waktu yang aku miliki, dia benar. Tapi aku jarang sekali memakai jam tangan itu, aku takut akan rusak !!! Jadi aku menyimpannya didalam kotak pribadiku yang sekarang sudah berada di rumah, haha aku memang selalu berlebihan apabila bersangkutan dengan Chaerin.



Rabu, 8 Mei 2013

Aku benar-benar sudah pasrah. Aku dengar dari eomma bahwa kelenjar getah beningku makin membengkak padahal aku sudah melakukan berkali-kali kemoterapi. Tentu saja sekarang tidak ada sama sekali sehelai pun bertengger di kulit kepalaku, sebenarnya aku sedikit sedih karena…Aku tidak terlihat sangat keren dengan keadaan ini… Tapi keluarga dan teman-temanku sangat mengerti keadaanku, mereka tidak pernah membahas hal ini. Tak terkecuali Chaerin yang terlihat tidak peduli dengan keadaan fisikku. Sama sekali tidak pernah. Tuhan, apabila ajalku memang sudah ada didepan mataku… Jebal, jaga keluargaku yang sangat kusayangi ini… Dan semua teman-temanku… Apalagi… Chaerin…Aku rela dia bersama namja lain demi kebahagiannya daripada harus bersamaku yang sekarat ini tapi untungnya itu tidak terjadi. Aku tidak ingin mereka semua berlarut-larut dalam kesedihan. Aku sudah membicarakan tentang Chaerin dengan Seungri apabila aku meninggalkan dunia ini, Seungri benar-benar namja yang baik. Dia tidak ingin mengambil Chaerin padahal aku yakin dia masih sangat mencintainya. Aku memaksanya untuk membahagiakan Chaerin setelah aku pergi tapi dia tidak mau, dia percaya aku akan sembuh. Dia memang sahabat yang baik. Mianhae noona mungkin ini adalah tulisan terakhirku, tanganku rasanya sudah tidak mampu untuk menulis lagi.

Ribuan air mata mulai turun dari mataku, ternyata Tabi sangat tulus mencintaiku. Tapi kenapa ya Tuhan ? Kau harus membawanya pergi bersamamu, wae ? Aku menatap gelang yang sedang aku kenakan dan mulai menangis lagi. Tenang Tabi, aku masih memakainya… Tiba-tiba aku merasakan handphoneku yang berada disaku celanaku bergetar, sepertinya ada telefon. Aku segera mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelefon “Y-y-yeoboseyo ?” “Ini Seungri, ah Chaerin kau dimana ? Tadi aku ingin meminjam buku catatan matematikamu tapi kata eommamu kau tidak ada dirumah” “A-a-aku berada ditempat biasa Seungri” “Hei kau menangis ?” Suaraku masih sedikit serak akibat menangis tadi, ternyata dia menyadarinya “Mmm…Ani” “Andwae aku segera kesana” Dia memutuskan sambungan telefonnya, apa dia benar-benar akan kesini ?

5 menit kemudian seorang namja ikut duduk bersila disebelahku dan pura-pura memandangi langit, aku yang baru menyadari kehadirannya hanya bisa terkejut dan menghapus jejak air mataku yang berbekas dipipiku “Aku tahu kau masih sedih” Aku menunduk dan dia memperhatikan buku harian Tabi yang aku taruh di depanku “Apa itu?” “Hmmm buku harian Tabi” “Oooh…” Kami terdiam, aku tahu apa yang harus kami bicarakan “Kalau kau mau menangis lagi silahkan saja” “Hmh ? Ani… Tidak usah” “Ayolah” Dia benar-benar tahu bahwa aku masih ingin menangis dan tanpa buang waktu aku mulai menangis lagi, dia membawaku kepelukannya dan hanya terdiam. Dia memang sahabat yang baik. Setelah kematian Tabi, aku dan dia kembali akrab. Awalnya aku bingung akan perubahan ini tapi setelah membaca buku harian Tabi aku mengerti. Tapi aku tidak tahu apakah dia masih mencintaiku atau tidak karena selama ini kami tidak pernah membicarakannya. Sebenarnya… Aku mulai kembali mencintainya, tapi aku masih belum bisa bangkit sejak kematian Tabi. Eotteokhae?

Aku berjalan lemas menuju gerbang sekolah, aku malas sekali dengan jam mata pelajaran pertama… Pelajaran Hyunsuk-nim ergh… “Chaerin !!!” Seorang yeoja tiba-tiba merangkulku dan berjalan beriringan denganku “Heee semangat sekali kau…” “Loh tentu saja kita memang harus selalu semangat setiap saat !!!” “Tapi… Jam mata pelajaran pertama kan Hyunsuk-nim…” Yeoja itu seketika memasang wajah kesalnya dan berjalan lemas sepertiku. Siapa yang tidak malas mengikuti pelajaran guru paling mengerikan dan membosankan sedunia ? Aku menduduki tempat dudukku yang berada disebelah Minzi dan didepan yeoja yang bersamaku tadi, Dara. Sejak aku membaca buku harian Tabi aku mulai mendekatkan diri lagi dengan yeoja dan mereka menerimaku dengan baik. Tabi benar, tidak semua yeoja seperti yang aku fikirkan. Aku melihat kearah pintu kelas dan melihat orang yang dari tadi belum terlihat batang hidungnya. Seungri, entah kenapa jantungku mulai berdegup cepat lagi apabila berada didekatnya “Ssst Chaerin!!! Jangan terus-terusan melirik Seungri !!! Itu Hyunsuk-nim sudah datangng !!! “Awalnya aku ingin meninju Minzi tapi aku urungkan niatku karena sekarang Hyunsuk-nim menatapku tajam, tatapan iblis “Sebelum kita memulai pelajaran tolong kumpulkan buku catatan matematika kalian !!! Saya ingin memeriksa siapa saja yang tidak mencatat” Aku mengacak-ngacak seluruh isi tasku dan tidak menemukan buku catatan matematikaku, omo kan Seungri meminjamnya waktu itu !!! Aku menatap Seungri dan dia menatapku lemas, aku sudah tau pasti dia tidak membawa buku catatannya dan buku catatan matematikaku. Argh akan kuhajar nanti kau Seungri !!! “Lee Seunghyun dan Lee Seunghyun !!!Kalian tidak membawanyakan !!!” Kami menunduk dan pasrah akan kelanjutan nasib kami “Naga !!! Kalian dihukum !!! Bersihkanlah halaman belakang sekolah !!!” “Tapi Hyunsuk-nim, inikan masih pagi?” Hyunsuk-nim menatap Seungri dengan tatapan iblis dan tanpa buang waktu lagi kami segera berlari menuju halaman belakang sekolah, andwae… HALAMAN BELAKANG SEKOLAH???!!!

Biasanya apabila masih pagi, petugas kebersihan sekolah akan membersihkan halaman belakang dari daun yang berserakan dan untungnya dugaanku benar. Apa Hyunsuk-nim lupa akan hal ini? Tanpa harus membolos aku bisa pergi dari mata pelajaran ini~ Seungri menatapku dan aku menatapnya dan kami tersenyum “YEAAAH !!!” Tanpa sadar kami berteriak senang, jadi apa yang harus kami lakukan selanjutnya ? Aku melihat Seungri duduk dikursi yang berada dihalaman belakang ini dan aku ikut duduk disebelahnya. Entah kenapa aku mulai mengingat saat-saat Seungri menyatakan sesuatu disini, aaah aku ingin waktu itu terulang lagi… Eh apa yang kupikirkan ??? Tanpa sadar wajahku mulai memerah dan Seungri memperhatikanku “Kenapa wajahmu merah ?” “A-a-ani, m-m-mungkin hanya… Kepanasan…” “Sekarang kan udaranya sejuk” Sial, aku tidak mampu mengelak lagi. Aaah aku malu sekali !!! “Hei…” “Hmh ?” “Mmm… Apakah kau masih ingat waktu kita dihukum Hyunsuk-nim untuk membersihkan halaman belakang ini ? Tapi itu sudah lama juga sih…” “Aku masih ingat kok” Ternyata dia sedang memikirkan hal yang sama denganku “Mmm… Kau tahu? Sebenarnya namja yang waktu itu menyatakan perasaannya padamu itu masih mempunyai rasa yang sama sampai sekarang” Aku menatapnya tak percaya dan dia menatapku dengan wajah yang sedikit memerah “J-j-jinjja ???” Dia mengangguk “Dan yeoja yang saat itu mendengarkan pernyataanmu itu sekarang mempunyai perasaan yang sama denganmu juga. Meskipun waktu itu dia sempat bersama dengan orang lain tapi… Namja itu sekarang mengisi hati yeoja itu lagi” Kami tersenyum dan dia menatapku dalam. Tuhan, tolong jangan ambil orang yang berharga untukku lagi. Karena dia milikku sekarang.

-THE END-


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Seungri Bigbang maknae sejuta pesona






hai hai :D
kali ini aku mau posting macem2 tentang my lovely bias
tapi maaf ya kalau sedikit ngawur karna baru kali ini nih aku buat postingan semacam ini
sebelumnya coba deh liat baik2 wajah tampan nan rupawan di samping *jiaahhh :D
yup itu "lee seung hyun" my lovely bias kwkkwk...
dia lahir tanggal 12 Desember 1990 dia ini adalah member bigbang yang paling muda alias MAKNAE
tau kan maknae itu apa? ya itu sebutan buat yang paling muda di suatu grup..
walaupun dia itu maknae tapi kemampuan nya beuuhhhh!! gak bisa di anggap remeh lo
sebagai CHAMPIONS alias nama fans nya si panda aku mau promoin dia abis2'n disini. yuk chek it out!




1. FAKTA UNIK

Posisi: Vokalis
Nama Asli: Lee Seung Hyun
Tanggal Lahir: 12 Desember 1990
Tinggi/Berat: 176cm / 60 Kg
Golongan Darah: A
Keluarga: Ayah, Ibu, & Adik
Keahlian: Bernyanyi dan menari
Musisi idola: Justin Timberlake, Omarion

  • Karena namanya yang sama dengan TOP, dia lebih sering dipanggil SeungRi yang dalam bahawa korea berarti Victory.
  • Pernah berkata bahwa memiliki seorang penguntit akan menyenangkan.
  • Pertama kali menyadari bahwa ia ingin menjadi seorang penyanyi ketika ia masih muda, dan menonton Britney Spears dan N Sync bersama konser di TV.
  • Bangga dengan ‘The Pride of Gwanju’ (kota asalnya).
  • Sebelum bergabung di Big Bang, ia adalah anggota tim Kwangjoo Dance dan pernah tampil dalam acara “Battle Shinhwa” di TV.
  • Selalu suka bila orang berbicara tentang dirinya.
  • Gaya favorit nya adalah gaya GD.
  • Ukuran pakaian M.
  • Terkadang dijuluki Panda atau Baby Panda karena memiliki lingkaran hitam dibawah matanya.
  • Tombol no.1 di HP adalah nomor ibunya.
  • Di Golden Disk Awards Desember 2007, Seung Ri mengalami cedera ankle saat latihan tapi tetap memaksa tampil dan membuat cederanya makin parah, ingá akhirnya harus melewatkan episode spesial 100 MBC Music Core dengan Daesung dan T.O.P untuk penampilan “Tribute to Seo Ta Ji”.
  • Pada tanggal 29 Desember, ditengah konser “Big Bang is Great” yang kedua, cederanya semakin parah membuat ia harus dilarikan ke ruang gawat darurat.
  • Pada konser terakhir tetap ikut tampil membuat para fans terkejut ketika mereka mengetahui bahwa Seungri harusnya beristirahat.
  • Di konser yang sama, mata Seungri juga terkena percikan api dari panggung.
  • Kata-kata fans yang paling mengesankan baginya “SeungRiya bagaimana nuna ini?”
  • GD pernah membuatnya terpaksa memakai legging sekali selama Gag Concert.
  • Merasa keren keahliannya meningkat.
  • Dia tidak suka ketika orang berkata bahwa ia memiliki kaki yang pendek.
  • Dia akan memilih GD sebagai teman kencan jika ia seorang gadis.
  • Biasa tidur secara horizontal untuk menghindari GD dan akhirnya Daesung yang tertendang kepojok.
  • Jika tidak bermusik, ia akan menjadi seorang guru TK.
  • Baginya anti-fans adalah fans.
  • Sebuah hadiah dari fans yang menyentuh baginya adalah sebuah album dengan lebih dari 600 foto-foto dirinya di berbagai penampilan mereka di TV / radio.
  • Jika jatuh cinta pada fans, maka ia tidak akan menunggu lama dan meminta nomor handphonenya.
  • Paling percaya diri dengan sikunya.
  • Barang berharga miliknya adalah MP3.
  • Diam-diam ia menangis ketika pertama kali ditolak dari menjadi anggota dari Big Bang.
  • Dia adalah anggota terakhir yang bergabung dengan Big Bang.
  • Maknae-nya BIG BANG.
  • Sebagai maknae, ia memiliki tempat menyimpan pakaian paling sedikit.
  • Sebagai maknae, ia harus duduk di kursi belakang ketika BigBang naik mobil.
  • Sebagai maknae, dia mengambil baju paling terakhir setelah anggota lain.
  • Sebagai maknae, pada saat mengikuti program ia harus mengenakan pakaian yang tidak mau dipakai member lain.
  • Member pertama BIGBANG yang mempromosikan lagu solo ”Strong Baby”.
  • Ciuman pertama kelas 9 di sebuah taman pada hari hujan dengan pacarnya.
  • Dia suka suka gadis mungil dan manis yang memiliki daya tarik dan gaya yang lucu.
  • Fans berat Song Hye Gyo sejak jaman “Full House” ditayangkan, dan selalu memilihnya sebagai gadis yang ideal.
  • Salah satu lagu favoritnya adalah ”Wheesung – Ahn Dweh Nah Yo”.
  • Menyukai sepak bola, ia pernah ke gabung dengan fansite-nya Park Ji Sung dan Lee Young Pyo.
  • Kadang-kadang merasa canggung ketika dia sendirian dengan Daesung, tapi Daesung tidak tahu itu, akhirnya menjadi dekat dengan Daesung setelah bersama-sama terlibat di ”Intimate Note”.
  • Suatu kali ia diam-diam menulis sesuatu yang positif tentang dirinya di Fancafe Big Bang, ketika ia membaca sesuatu yang buruk yang ditulis tentang dirinya.
  • Sebelumnya ia pernah bergabung di Fancafe Shinhwa, Dong Bang Shin Ki, dan Poppin ‘Hyun Joon Nam.
  • Suatu hari nanti ia ingin berduet dengan Big Mama.
  • Keterampilan menarinyalah yang membuatnya diterima di YG Entertainment. Ia mampu menyiptakan koreografi sendiri.


    2. SI MAKNAE BOCOR :D
    dan pada tau gak kalo seungri itu terkenal sebagai maknae yang menyandang "Predikat maknae terbocor". Pokoknya para hyung mereka harus hati-hati dan harap cemas Seungri tampil didalam acara karna mulutnya yang ember.  Dia pernah ngebocorin rencana member lain buat kabur pergi bersenang-senang. Member Big Bang kecuali Seungri sehabis melakukan syuting sebuah CF berencana untuk bersenang-senang, mereka sudah mengatur rencana sedemikian rupa agar berjalan dengan lanjar, namun bodohnya mereka menceritakan rencana tersebut pada Seungri. Seungri yang ngambek segera ngelampor ke papa YG dan mereka  melakukan negosiasi rahasia yaitu Seungri akan mebocorkan kelakuan hyungnya asal dia membuat album dan ternyata saudara2 Seungri berhasil, papa YG segera menelepon member Big Bang untuk segera plg  dan beberapa bulan kemudian Seungri mengeluarkan album baru *lol
    ada lagi nih dia juga ngebocorin kalau G-dragon itu pelit tidak pernah membelikan para member Big Bang pakaian. Seungri mebocorkan itu waktu diacara ‘Night After Night’, dia iri dan membandingan kepemimpinan Jong Hwa C.N Blue karena dia  membelikan member C.N Blue lainnya baju sedangkan G-Dragon tidak pernah. Dan masih banyak lagi kebocoran dari seorang Seungri. papa YG pernah mengibaratkan member big bang adalah pohon dan Seungri diibaratkan pohon yang mempunyai banyak ranting, sehingga tukang kebun harus berada disisinya. Jika tidak ada tukang kebun disisinya dia tidak akan tahu ranting2 mana yg akan tumbuh. (maksudnya Seungri itu ember, dia harus berada disamping org yg bisa menjaga ucapanya)

    Selain mulutnya ember ternyata Seungri itu tipe org yang PD selangit, dia ngaku kalau talenta khususnya itu adalah Kepercayaan dirinya. Beruntung bangett Seungri punya rasa PD yg tinggi kalau dia gak punya rasa PD dia mungkin gak akan terkenal seperti sekarang ini. Udah pada tahu kan kalau Seungri itu udah dieliminasi dari Big Bang bersama Hyung Seung namun dengan kepercayaan dirinya itu dia menghadap ke papa YG dan dengan tegasnya dia bilang ke papa YG ‘saya rasa saya org yg paling cocok sbg magnae Big Bang’ *lol


    3. ALBUM SOLO DAN SINGLE

    Nah ini nih awal mula solo karirnya si panda. Dia ngeluari album yang bertajuk "V WORLD" yang pas banget sama judulnya. ya bener2 vvip dah pokonya :D
    di album ini ada 7 lagu. apa aja? chek it out:

    01. VVIP
    02. What Can I Do
    03. Open the Window [feat. G-Dragon]
    04. MAGIC
    05. I Know [feat. IU]
    06. White Love
    07. Outro (In My World)

    kaya gini nih tampilannya si seungri di salah satu MV yang judul lagunya VVIP. ganteng banget ya? dia disitu layaknya raja2 gitu deh
    oh ya ngomong2 album ini rilis tahun 2011 silam. dan kalau gak salah ini albun dapet triple crown award! waw hebat juga ya si panda lucu ini. heheheh..
    sekedar share di album ini aku suka semua lagunya tapi ada 1 lagu yang paling bisa buat aku meleleh bahkan sampe nangis gaje karna suaranya juara banget. lagu itu judulnya "Outro (In My World)" disana seungri nyanyinya bagus banget loh. mungkin dari kalian juga udah tau ya? heheheh
    tapi yang sangat di sayangkan ini lagu short banget gak sampe 3 menit durasinya :(
    aku mau share buat yang belum tau dan pengen punya lagunya nih linknya buat download. http://www.4shared.com/mp3/6lcuLPvs/SeungRi_-_OUTRO__IN_MY_WORLD_.html
    Menurut situs resmi YG, Seungri menulis “VVIP”, “What Can I do”, “I Know”, “White Love”, & “Outro (In My World)”. Dia juga mengkomposeri dan memproduksi “VVIP”, “What About Me”, “Magic”, “I Know”, “White Love”, & “Outro (In My World)”. waw daebak!

    SINGLE


    ini dia single2 yang seunri bawakan dengan sempurna
  • "The Next Day" (Seungri solo) (2008)
  • "Strong Baby" menampilkan G-Dragon (2009)
  • "Because" (T.O.P featuring Seungri) (2009)

    lagi2 disini ada yang aku suka tapi ada juga yang kurang suka. nah loh apaan tuh?
    yang aku suka itu single yang judulnya "The Next Day" lagunya nya itu enak aja di denger
    dan percaya gak kalo seungri bisa main piano dengan begitu apik? awalnya aku gak percaya tapi itulah kenyataan nya waktu saya buka YouTube dan mencari video tentang lagu ini dan hasilnya TRADA! aku nemuin ini buat kalian semua nonton yah :) http://www.youtube.com/watch?v=TKRde26RPpM disitu seungri di temenin Dae hyung yang lagi main drum *waw!
    dan yang aku gak suka nih pas liat MV "Strong Baby" ahhhhh!! pengen nangis :'(
    gemana gak? my bias mesum banget ama tu model. Modelnya juga kaya menikmati banget gitu! bibirnya riri serasa mau di makan aja. pasti ini bukan cuma para champions yang setuju sama aku tapi juga all VIP! adegannya di cut tapi kalo yang beneran penasaran nih ada link nya http://www.youtube.com/watch?v=VMzJjJeNDIs

    hah sekian dulu ya post dari aku, janji ntar aku bakal bikin postingan yang lebih keren dari yang ini. makasih buat yang udah mampir ^.^
    jangan lupa tinggalin jejak yah (coment) . salam hangat baby panda. bye VIP :)
    #lee-ka
    found me on twitter @nyilmunyil


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS